Hari Primata Indonesia 30 Januari
Di Negara
kita mungkin banyak masyarakat yang belum mengetahui bahwa di Indonesia
merayakan Hari Primata Indonesia setiap tanggal 30 Januari. Tentunya hal ini
dibuat untuk menyelamatkan lebih dari 80 % primata di Indonesia yang berada
dalam kondisi terancam punah. Bahkan, dalam daftar “25 Primata Paling Terancam
Punah di Dunia Periode 2014-2016” Indonesia mempunyai 3 wakil yaitu Tarsius
Siau, Simakobu, dan Orangutan Sumatera. Tentunya ini bukan sebuah prestasi yang
layak dibanggakan, karena ini justru mengindikasikan bahwa kita telah gagal
melindungi kekayaan hayati negeri sendiri.
Sebagai salah satu negara
penyandang gelar mega-biodiversity, Indonesia juga merupakan negara tropis yang
mempunyai keanekaragaman jenis primata yang tinggi. Di seluruh kepulauan
nusantara, kita dapat menjumpai lebih dari 40 jenis primata mulai dari kera
besar seperti Orangutan Sumatera hingga salah satu primata terkecil di dunia
yaitu Tarsius.
Apa
saja yang membuat primata-primata ini terancam punah? Ada banyak faktor, antara
lain kerusakan habitat akibat alih fungsi lahan, perburuan, dan
perdagangan.Tetapi, masalah yang sangat genting dan banyak terjadi di
masyarakat saat ini adalah banyaknya orang yang membeli primata untuk kemudian
dipelihara dan dikoleksi.
Hal ini yang membuat para
pedagang terus memperjualbelikan primata karena mendapat keuntungan tinggi.
Jika permintaan pasar terus mengalir, maka pedagang akan terus berusaha menjaga
stok mereka dengan cara mengepul primata dari para pemburu yang menangkap
langsung di alam.
Dan dalam rangka memperingati
Hari Primata yang jatuh setiap tanggal 30 Januari 2017, PROFAUNA Indonesia
mengajak seluruh masyarakat untuk bersama-sama beraksi meningkatkan kepedulian
terhadap kelestarian primata Indonesia dengan tema besar “Jangan Beli Primata”.
Diharapkan dengan menyebar pesan ini di media sosial akan menyelamatkan
salah satu kekayaan negeri kita ini.
Untuk turut serta melestarikan
primata yang ada di Indonesia, bisa mengikuti akun instagram @bosfoundation
yang banyak mengadakan kegiatan sosial untuk kebebasan ratusan Orangutan dan
primata lainnya di Indonesia.
Label: artikel